PROFIL SINGKAT SEJARAH DESA MARGAJAYA
Ini adalah cerita tentang Desa Margajaya kami tercinta. Pada jaman dahulu Desa Margajaya adalah bagian dari Desa Ciluluk yang mencakup empat wilayah sekarang yaitu Desa Margajaya, Desa Raharja, Desa Ggunungmanik dan Desa Cinanjung.
Ini adalah cerita tentang Desa Margajaya kami tercinta. Pada jaman dahulu Desa Margajaya adalah bagian dari Desa Ciluluk yang mencakup empat wilayah sekarang yaitu Desa Margajaya, Desa Raharja, Desa Ggunungmanik dan Desa Cinanjung.
Desa
Ciluluk pertamakali dikepalai oleh seorang tokoh masyarakat yang bernama Raden
Jayawiguna atau yang termasyur dengan nama panggilan MARAGAN. Pada waktu itu masa jabatan kepala Desa
Margajaya tidak dibatasi. Setelah Raden Jayawiguna meninggal dunia kepala Desa
Ciluluk kemudian digantikan oleh keturunannya yang bernama Raden Tanudisastra
atau yang termasyur dengan nama panggilan Mama Bintang. Pada waktu itupun sama masa jabatan Kepala Desa tidak dibatasi. Raden Tanudisastra menjabat kepala Desa kurang lebih dari tahun 1935 sampai dengan
1941 dan pada tahun 1941 digantikan oleh Raden Sascadipura atau yang termasyur
dengan nama panggilan Pa Kuwu Enas yang masih keturunan Raden Jayawiguna
{MARAGAN}. Pada waktu itupun masa jabatan kepala desa belum dibatasi priodenya
karena belum ada peraturan yang mengatur
tentang hal tersebut. Raden
Sascadipura menjabat kepala Desa Ciluluk kurang lebih dari tahun 1941 sampai
dengan 1949. Dan pada tahun 1949 jabatan kepala Desa Ciluluk digantikan
oleh bapak H. Mahmud yang masih
keturunan dari Raden Jayawiguna {MARAGAN}.
Menurut cerita sebagian tokoh masyarakat bapak H. Mahmud adalah kepala Desa Ciluluk
yang paling gagah dan paling sakti, namun sayang beliau menjabat cuma sebentar
karena beliau dijebak oleh gerombolan dan dibunuh. Masa jabatan bapak H. Mahmud kurang lebih dari tahun 1949
sampai dengan 1957 dan digantikan oleh Raden Wihatmadisastra atau yang
termasyur dengan nama panggilan pa Kuwu {Rio} beliaupun sama masih keturunan
dari Raden Jayawiguna {Maragan}. Raden Wihatmadisastra kurang lebih menjabat dari tahun 1957 sapai
dengan 1965 dan digantikan oleh bapak Memed yang pada waktu Itu menjabat
sebagai sekretaris desa , beliaupun sama masih keturunan dari Raden Jayawiguna
{Maragan}. Pada masa jabatan beliaulau Desa Ciluluk dimekarkan menjadi dua
wilayah yaitu Desa Ciluluk dan Desa Raharja.
Kemudian Desa Ciluluk dimekarkan kembali manjadi dua wilayah menjadi
yaitu Desa Margajaya dan Desa Gunungmanik kemudian Desa Raharja dimekarkan menjadi
dua wilayah yaitu Desa Raharja dengan Desa Cinanjung.
Pada
tanggal 4 Desember 1975 Desa Ciluluk digantikan namanya menjasdi Desa Margajaya
melalui musyawarah yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dari Desa Ciluluk.
Bapak Memed adalah kepala Desa Ciluluk yang paling lama menjabat sebagai kepala
desa yaitu kurang lebih 17 dari tahun 1965 sampai dengan 1982. Pada masa
jabatan beliaulah ada peraturan perundang-undangan yang mengatur masa jabatan
kepala desa dibatasi menjadi delapan tahun dan setelah masa jabatan beliau
selesai diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah bapak Amay Komarya masa
jabatan beliau sangat singkat dikarenakan beliau mendapat musibah kecelakaan yang
merenggut nyawa beliau. Masa jabatan kepala desa bapak Amay Komarya adalah dari tahun 1983-1986 dan
kekosongan masa jabata kepala desa diisi
oleh PLT bapak Jumna kemudian diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah
bapak Nurgana menjadi kepala Desa Margajaya dan beliaupun masih keturunan dari
Raden Jayawiguna {Maragan}. Masa jabatan bapak Nurgana adalah dari tahun 1988
sampai dengan 1996. Pada tahun 1998 diadakan pemilihan kepala desa dan
terpilihlah bapak Wawan yang pada waktu itu menjadi sekretaris bapak Nurgana.
Masa jabatan bapak Wawan adalah dari tahun 1998 sampai dengan 2006.
Kemudian
pada tahun 2006 diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah Bapak Maman
Rustiaman sebagai kepala Desa Margajaya, bapak Maman Rustiaman manjabat kepala
desa dari tahun 2006 sampai dengan 2012.
Pada
tahun 2012 tepatnya pada tanggal 9
September 2012 diadakan pemilihan kepala Desa Margajaya dan terpilihlah kepala
Desa Margajaya yang baru yaitu Ibu Yuningsih yang menjabat kepala Desa Margajaya
periode 2012 sampai dengan 2018. Siapa sangka ibu dari tiga orang anak ini bakal menjadi kepala Desa Margajaya, di
tengah isu jender yang mengemuka sesaat sebelum pemilihan ternyata dapat
ditepisnya. Terbukti masyarakat pemilih
sebanyak 6.762 orang dan jumlah pemilih yang hadir sebanyak 5.046
orang,sebanyak 1.614 pemilih telah memilih istri seorang anggota polri ini dan
menjadikan sebagai kepala Desa Margajaya terpilih mengalahkan 4 calon kandidat
lainnya.Beliau adalah satu satunya kepala desa Perempuan yang pertama kali
menjabat di Desa Margajaya dan menjadikannya satu satunya kepala desa perempuan
di kecamatan Tanjungsari. @Adhie.my
1 komentar:
Mantap mas contoh blognya,,, mampir juga di blogs saya mass http://www.akbarcell.com siapa tau ada yang berminat menjadi mitra kami.
Posting Komentar